Tergamang: Antologi Puisi Yuliana
Yuliana Elida Sari, S.Pd (Guru Sastra/SMAN Plus Kopi Colol) |
"Ayyara"
Tak mampu ku baca matamu
Dengan balutan gincu merah muda
Menari, mengalun seluruh jiwa
Hati ini seakan ikut bergetar
Oh....Ayyara gadis yang manis
Melodi kasih terpancar dari sucinya hatimu
Jiwaku ingin meronta-ronta
Menyaksikan parasmu bak selembut sutera
Senyum manismu seakan memberi sejuta arti
Dalam ribaan angan, kudekap kau erat
Ayyara.....gadis impian....
Penyanjung kalbu dikala lara
Penyejuk jiwa dikala membara
Aku padamu......
Tergamang
Tak mampu lagi ku eja namamu
Lidah terasa tumpul
Ilusi menjadi pekat
Rinai-Rinai hujan tak lagi berbisik
Angin serasa berhenti berhembus
Kerap mencoba mencairkan yang beku
Aku tetap tergamang....
Hati tak lagi mampu menumpukan
Perasaan yang kian menepik
Hujan dan Kamu
Terbalut waktu kian menanti
Membenam ilusi pada tetesan air hujan
Ada samar-samar rupamu disana
Sejenak aku terdiam membisu
Hujan membawamu padaku
Jiwaku meronta- ronta ingin berteriak
Aku merindumu lewat derai-derai hujan
Tentang kenangan dari musim ke musim
Serentak aku bangkit dari lamunanku
Sembari menoreh kisah dengan penuh kenangan
Kamu selalu menjadi pikiranku dikala hujan
Kamu selalu menjadi ceritaku dikala hujan
Komentar