Siswa SMAN Plus Kopi Colol, Gelar Budidaya Tanam dengan Metode Vertikultur
Pratik Prakarya anak SMAN Plus Kopi Colol, dalam memanfaatk lahan sempit, untuk budidaya sayuran. |
Borong, Siswa/siswi SMA Negeri Plus Kopi Colol gelar tanam sayur-sayuran dengan metode vertikultur dan memanfaatkan kantong plastik bekas (polybag) sebagai bahan pratik mata pelajaran prakarya untuk kelas XII IPA di sekolah itu, pada Jum'at, (27/10/2022).
Siswa/siswi dibimbing oleh guru mata pelajaran prakarya sekaligus Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 7 Frasiska Bokos, S.Pd di Kabupaten Manggarai Timur, NTT.
Fransiska mengatakan, kegiatan ini meskipun sederhana, kami mengisi jam prakarya dengan membudidaya tanaman sayuran-sayuran dalam polybag dan verticulture, anak tidak hanya dapat ilmu pengetahuan tapi praktek sederhana sehingga bisa menerapkan di rumah masing-masing.
"Kami budidaya jenis tanaman sayuran dalam polybag dan verticulture. Tanam yang kami tanam tadi seperti cabe, tomat, terung, daun sup, kemangi.
"Selain itu, hari ini kami membersihkan tempat persemaian bibit kopi".
Ia menjelaskan, Vertikultur merupakan teknik bercocok tanam diruang/lahan sempit dengan memanfaatkan bidang vertikal sebagai tempat bercocok tanam yang dilakukan secara bertingkat.
"Tujuan vertikultur adalah untuk memanfaatkan lahan yang sempit secara optimal".
Sistem bertanam secara vertikultur sekilas memang terlihat rumit, tetapi sebenarnya sangat mudah dilakukan. Tingkat kesulitan bertanam secara vertikultur. Tergantung kepada model dan sistem tambahan yang dipergunakan.
Kata Fransiska, dalam model sederhana, struktur dasar yang digunakan mudah diikuti dan bahan pembuatannya mudah ditemukan, sehingga dapat diterapkan di rumah-rumah. Sistem tambahan yang memerlukan keterampilan dan pengetahuan khusus, contohnya penggunaan sistem hidroponik atau irigasi tetes.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, kelebihan sistem pertanian vertikultur: pertama Efisiensi dalam penggunaan lahan. Kedua, Penghematan pemakaian pupuk dan pestisida. Ketiga, dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman diletakkan dalam wadah tertentu. Keempat, mudah dalam hal monitoring/pemeliharaan tanaman.
"Sistem budidaya tanaman yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat dapat dilakukan di dalam ruangan maupun luar ruangan", ujar Fransika, sekaligus guru matapelajaran biologi di SMA Negeri Plus Kopi Colol.
Komentar