Di Tengah Pusaran Covid-19, Mematikan Seluruh Aktivitas Ekonomi


Penulis: Aslina Aci
Editor: Leo Jehatu


Saat ini pemerintah tengah mengalami kepanikan dalam upaya menghentikan ganasnya Covid-19 melanda negara ini.  Bahkan Virus itu sudah masuk kedalam pusaran istana kepresidenan. 

Setelah salah satu anggota Kabinet Indonesia Maju (KIM, yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan positif tertulàr virus corona. Wabah virus Corona yang sudah mendunia berkorelasi kuat dengan mempercepat mengmangsa pusaran krisis ekonomi secara global dan itu termasuk negara Indonesia. 


"Dampak meluasnya corona hampir semua negara, yang berdampak pada merosotnya pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan.  Cerpen berikut ini menggmbarkan kisah yang memiluhkan


Cerpen Covid-19, Mengekang Raga Manusia Dan Renungan


Pertanyaan muncul dikalangan generasi Indonesia saat ini, Kapan  engkau (Corona) puas memangsa manusia? bukankah engkau telah menelan ribuan nyawa di dunia ini hanya demi kepuasanmu sendiri?


"Segala yang kami butuhkan tidak terpenuhi. "Corona" Engkau sudah sekian lama menyapa kami. Tetapi sapaanmu sembari mengucapkan selamat jalan untuk sebagian makluk".

"Corona" Engkau menyapa tanpa memandang apakah engkau suka dengannya, profesinya apa, warna kulitnya bagaimana, atau apalah yang lain". 


"Saya hanya ingin bertanya kepadamu; Seberapa lama engkau merancang semua tugasmu ini? Engkau sungguh berhasil melaksanakn tugasmu di bumi ini"


"Ingin meraup semua yang tak sempat kami  bawahkan ke rumah, namun semuanya serba tidak bisa".


"Kami ingin mencoba untuk mencari waktu luang bahkan menunjukkan gerak-gerik untuk menyembunyikan diri dari kehadiranmu. Bisa saja engkau muncul dengan sapaan yang sungguh menyakitkan karena harus merenggut nyawa.  


"Tidakkah engkau melihat keresahan kami saat ini? 
bisakah engkau mengajak semua yang sejenis dengaanmu kembali pulang ke peraduanmu? kami sudah menuruti semua syaratmu agar kami harus menjaauh, bukankah begitu COVID-19?



Sajak doa ka, terus bersujud kepada sang pencipta sembari mengarungi rasa takut yang tak tau kapan berakhirnya peristiwa mengerikan ini.


Kami Takut. "Menakutkan" saat bepergian untuk mencari nafka, kehadiranmu sungguh menghidupkan kami dalam pusaran kemiskinan ekonomi.
Titik Doa, semoga engkau berakhir di alam doa dan renungan setiap insan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rapat Persiapan Turnamen MKKS SMA Se-Matim di Colol: Ini Hasilnya

Turnamen Bola Voli dan Catur Antar SMA di Matim: Jelang Turnamen Ke Ngada

Kalah Dari Jara Moka, SMAN Plus Kopi Colol Gagal Ke Final Dengan SMAN 4 Borong